Ads 468x60px

Jumat, 03 Juni 2011

protokol internet


Protokol-protokol Internet dapat dibagi menjadi beberapa macam antara lain IP, TCP, UDP, FTP, HTTP, SMTP, POP3, DHCP, RARP dan WAP. Postingan ini akan saya coba menjelaskannya secara singkat.
1. Internet Protokol  (IP)
Intenet Protokol (IP) adalah protokol  yang digunakan untuk berkomunikasi di seluruh data paket switched internetwork menggunakan Internet Protokol Suite, juga disebut sebagai TCP/IP. IP adalah protokol utama di Internet layer Internet Protokol Suite dan mempunyai tugas memberikan protokol dibedakan datagrams (paket)_ dari sumber host ke host tujuan hanya berdasarkan alamat mereka.
2. Transmission Control Protokol (TCP)
Transmission Control Protokol  (TCP) adalah suatu protokol yang berada di lapisan transport (baik itu dalam tujuh lapis model refrensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi sambungan (conection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable). TCP umumnya digunakan ketika protokol  lapisan aplikasi membutuhkan layanan transfer data yang bersifat andal, yang layanan tersebut tidak dimiliki oleh protokol lapisan aplikasi tersebut. Contoh dari protokol yang menggunakan TCP  adalah HTTP dan FTP.
3. User Datagram Protokol (UDP)
User Datagram Protokol (UDP) adalah TCP yang connectionless. Hal ini berarti bahwa suatu paket yang dikirim melalui jaringan dan mencapai komputer lain tanpa membuat suatu koneksi. Sehingga dalam perjalanan ke tujuan paket dapat hilang karena tidak ada koneksi langsung antara kedua host, jadi UDP sifatnya tidak realibel, tetapi UDP lebih cepat daripada TCP karena tidak membutuhkan koneksi langsung.
4. Real Time Protokol (RTP)
Real Time Protokol (RTP) dirancang untuk menyediakan fungsi transport jaringan ujung ke ujung untuk aplikasi yang mengirimkan data real time, misalnya audio atau video, melalui layanan jringan multicast atau unicast.
5. File Transfer Protokol (FTP).
File Transfer Protokol digunakan untuk melakukan upload dan download file, keamanan didasarkan kepada username dan password (kadang-kadang uatu anonymous login diperbolehkan) , kelemahan dari protokol ini adalah username dan password dikirim secara Clear Text melalui jaringan komunikasi, sehingga menjadi sasaran empuk bagi program pemantau jaringan seperti paket Sniffer. Suatu daemon FTP melakukan listening pada port 21/TCP dan mengirim data pada port 20/TCP.
6. Hypertext Transfer Protokol (HTTP)
HTTP digunakan untuk transfer halaman web, sebelumnya orang menggunakan protokol gopher. Tetapi Gopher hanya mendukung text, sehingga HTTP berkembang dan digunakan oleh orang banyak.
7. SMTP
SMTP, simple Mail Transfer Protokol digunakan untuk megirim electronic mail (email).
8. Post Office Protokol 3 (POP3)
POP digunakan untuk menerima dan membaca email dari suatu halaman web. Suatu daemon POP3 melakukan listening pada 110/TCP. Salah satu kelemahan protokol ini adalah mengirim username dan password secara Clear Text, sehingga dengan mudah dapat diambil dengan program paket Sniffer.
9. Dynamic Host Configuration Protokol (DHCP)
Jika anda mendapatkan suatu Cable-connection dengan menggunakan DHCP akan mendapatkan IP dari ISP anda. Jadi, DHCP berfungsi untuk memberikan Internet Protokol (IP) secara otomatis.
10. Address Resolution Protokol (ARP) dan Reverse Address Resolution Protokol (RARP)
Jika anda ingin mengirim data ke suatu host dan anda memiliki MAC-address (Media Access Control, Ethernet-address) anda dapat melakukan query ke router  untuk mendapatkan IP-nya, hal ini ditangani oleh ARP, jika anda memiliki IP dari suatu host dan anda ingin mendapatkan MAC addressnya mka dapat menggunakan RARP (Reverse Address Resolution Protokol).
11. WAP
Sebuah protokol atau sebuah teknik messaging service yang memungkinkan sebuah telepon genggam digital atau terminal mobile yang mempunyai fasilitas WAP, melihat/membaca isi sebuah situs di internet dalam sebuah format teks khusus. Situs internet ini harus merupakan situs dengan fasilitas WAP. WAP dipublikasikan oleh WAP forum, ditemukan pertama kali oleh Ericsson pada tahun 1997. Motorola, Nokia, dan Unwired planet juga melakukan hal yang sama. Anggota forum ini sekarang beranggotakan 90% pasar telepon genggam, software developer dan organisasi yang lain. WAP merupakan protokol komunikasi bergerak yang terdiri dari beberapa layer dan dapat dijalankan pada sistem jaringan yang berbeda. Teknologi ini merupakan hasil kerjasama antar industry untuk membuat sebuah standar yang terbuka dan berbasis pada standar internet, serta beberapa protokol yang sudah dioptimasi untuk lingkungan nirkabel. Teknologi ini bekerjasama dalam modus teks dengan kecepatan sekitar 9,6 kbps.

Kamis, 02 Juni 2011

update ubuntu 10.10 ke ubuntu 11.04

Upgrade Ubuntu 10.10 ke 11.04 melalui Update Manager

Cara pertama adalah melalui Update Manager Ubuntu. Berikut ini cara Upgrade Ubuntu 10.10 ke 11.04 melalui Update Manager Ubuntu:
  1. Buka aplikasi Update Manager Ubuntu melalui menu System Administration, Update Manager
  2. Klik pada pilihan Settings, kemudian masukkan password root Ubuntu anda
  3. Pilih sub menu Updates pada Software Source Application
  4. Cek pada “Release upgrade – Show new distribution releases” dan pastikan “Normal releases” dipilih. Ubah jika belum dipilih
  5. Tutup Software Source dan kembali ke Update Manager Ubuntu, kemudian klik pada tombol Check untuk reload Package Manager dan cek paket yang akan anda upgrade
  6. Install paket yang membutuhkan update
  7. Setelah selesai, cek lagi pada Update Manager. Maka akan muncul informasi tentang paket release baru
  8. Klik Upgrade, dan ikuti perintah yang ada

Update Ubuntu 10.10 ke 11.04 melalui terminal

Cara yang kedua adalah Upgrade Ubuntu 10.10 ke 11.04 melalui terminal. Cara ini memang sedikit lebih merepotkan dibandingkan dengan Upgrade Ubuntu 10.10 ke 11.04 melalui Update Manager Ubuntu. Berikut ini cara Upgrade Ubuntu 10.10 ke 11.04 melalui terminal:
1. Buka terminal Ubuntu anda, kemudian ketikkan perintah:
sudo apt-get update && sudo apt-get upgrade
2. Ketik y jika ada paket yang harus diupdate, kemudia tunggu hingga selesai
3. Install Update Manager Core jika belum terpasang menggunakan perintah
sudo apt-get install update-manager-core
4. Edit file Release Upgrades pada /etc/update-manager dengan perintah:
sudo gedit /etc/update-manager/release-upgrades
atau dengan perintah editor lain seperti
sudo vi /etc/update-manager/release-upgrades
5. Set Prompt=normal
6. Setelah anda save, lanjutkan dengan perintah berikut ini untuk Upgrade Ubuntu 10.10 ke 11.04 melalui terminal:
sudo do-release-upgrade -d
Ikuti perintah yang ada, kemudian tunggu hingga proses download dan juga instalasi selesai. Restart laptop, komputer, atau notebook anda.

Upgrade Ubuntu 10.10 ke 11.04 menggunakan Alternate CD/DVD

Cara yang ketiga adalah Upgrade Ubuntu 10.10 ke 11.04 menggunakan Alternate CD/DVD. Berikut ini cara Upgrade Ubuntu 10.10 ke 11.04 menggunakan Alternate CD/DVD:
1. Download Alternate Installation CD dari http://releases.ubuntu.com/natty/
2. Anda bisa Burn file ISO tersebut ke CD, atau anda juga bisa menggunakan cara lain seperti berikut:
a. Pastikan file ISO Alternate Installation CD Ubuntu 11.04 berada pada komputer, laptop, atau notebook yang akan anda updgrade Ubuntu-nya
b. Buka terminal Ubuntu anda, kemudian gunakan perintah berikut untuk membuat direktori cdroom:
sudo mkdir -p /media/cdrom
Dilanjutka dengan perintah berikut ini untuk mount file ISO dari Alternate Installation CD Ubuntu 11.04:
sudo mount -o loop ~/folder_file_ISO/ubuntu-11.04-alternate-i386.iso /media/cdrom
Pada folder_file_ISO bisa ada ganti dengan nama folder dimana anda menyimpan file ISO Alternate Installation Ubuntu 11.04. Misalnya anda menyimpannya pada folder Downloads, maka anda ganti dengan Downloads.
c. Setelah file ISO tersebut di mount, maka akan muncul dialog apakah anda akan menjalanka upgrade menggunakan CD tersebut. Jika anda ingin melanjutkan Upgrade Ubuntu, ikuti perintah yang ada pada dialog tersebut. Setelah itu, restart komputer, laptop, atau notebook anda.
Jika dialog tersebut tidak muncul, gunakan perintah berikut ini untuk menampilkan dialog tersebut:
Ubuntu: gksu “sh /media/cdrom/cdromupgrade”
Kubuntu: kdesudo “sh /media/cdrom/cdromupgrade”
Semoga catatan tentang cara Upgrade Ubuntu 10.10 ke 11.04 ini bisa bermanfaat bagi anda. Sebagai catatan, untuk cara Upgrade Ubuntu 10.10 ke 11.04 menggunakan Alternate CD/DVD, bisa tidak menggunakan koneksi internet. Jadi, anda tetap mash bisa Upgrade Ubuntu 10.10 ke 11.04 tanpa terhubung ke internet. Untuk Upgrade Ubuntu 10.10 ke 11.04 melalui Update Manager dan juga Upgrade Ubuntu 10.10 ke 11.04 melalui terminal, maka anda harus memiliki koneksi yang cukup cepat dan juga quota yang melimpah, karena paket yang harus diunduh cukup banyak serta besar-besar. Silahkan anda pertimbangkan sendiri, apakah anda akan Upgrade Ubuntu 10.10 ke 11.04, atau anda akan fresh install Ubuntu 11.04? Anda sendiri yang bisa menjawabnya.
ubuntu 11 04 Upgrade Ubuntu 10.10 ke 11.04

topologi jaringan

Topologi Local Area Network

Jika kita bicara masalah Local Area Network (LAN), maka seharusnya kita juga harus memahami Topology jarinan LAN yang kita gunakan. Ada banyak jenis topologi LAN untuk berbagai macam jenis jaringan. Kita juga perlu memahami topologi fisik dan topologi logical. Topologi fisik menjelaskan layout dari suatu media jaringan seperti kabel tembaga, kabel fiber optic, dan yang lagi ngetrend sekarang ini adalah wireless. Sementara topologi logical konsen masalah jalur logical jaringan dimana data bisa melewatinya dari satu tempat (komputer) ke komputer lainnya.
Berikut ini adalah jenis topologi LAN dasar:
  • Bus
  • Star
  • Ring
  • Mesh
  • Hybrids
Bus Topology
Jenis pertama dalam topologi LAN adalah topologi Bus yang merupakan jenis pertama dalam teknologi jaringan Ethernet dan terdiri dari cable coaxial yang terhubung ke semua komputer yang ada dalam jaringan dimana tiap komputer terhubung dengan sambungan konektor BNC jenis T. Gambar berikut menunjukkan jenis topologi Bus.
Bus topology LAN
Semua komputer berkomunikasi melalui Bus yang sama – makanya Bus juga merupakan topologi logical juga. Umumnya dalam topologi Bus ini memerlukan adanya algoritma pendeteksi collision (CD – collision detection) atau penghindar collision (CA – collision avoidance) karena sifat dari Bus ini adalah broadcast ke semua komputer sehingga rentan terjadinya tabrakan packet.
Pro:
  • Topologi Bus ini sangat sederhana dan gampang di implementasikan dengan jalan menyambung ke semua computer dengan hanya satu backbone kabel BNC.
Cons:
  • Topologi Bus ini memerlukan terminator yang bagus dan sempurna pada kedua ujung kabel Bus. Yang paling sering terjadi adalah short circuit antara data dan ground jika sambungan terminator tidak bagus. Terminator yang tidak bagus bahkan bisa menyebabkan jaringan tidak berfungsi.
  • Dengan satu kabel trunk tunggal menjadi satu titik tunggal kegagalan, satu titik bermasalah maka akan menyebabkan kegagalan total semua jaringan.
  • Susah dalam troubleshooting masalah jika terjadi kegagalan fungsi kabel. Anda harus memeriksa segmen per segmen untuk mengidentifikasikan titik kesalahan.
Jenis topologi Bus ini sudah tidak popular lagi sekarang ini bahkan sudah susah untuk mencari Ethernet jenis BNC.

LAN Star Topology

Topologi LAN kedua adalah topologi Star. Star seperti halnya anda menarik satu kabel jaringan setiap komputer menuju ke pusat kosentrasi seperti Switch, itulah konsep dasar topologi Star. Switch menangani Switching traffic keluar ke node lainnya dalam jaringan. Gambar diagram berikut ini menunjukkan gambaran topologi Star.
Star topology LAN
Pro:
  • Manajemen jaringan mudah melalui per port Switch. Manajemen dan administrasi bisa dilakukan secara remote oleh administrator yang authorized.
  • Setiap kegagalan di salah satu port tidak akan menyebabkan kegagalan total jaringan.
  • Instalasi kabel jaringan ke setiap port tidak akan mengganggu layanan jaringan seperti halnya pada topologi Bus.
  • Tidak diperlukan terminator.
Anda bisa perhatikan sekarang ini bahwa hampir semua implementasi jaringan menggunakan topologi Star dalam implementasi fisiknya.
Ring Topology
Topologi LAN ketiga adalah topologi Ring. Dibanding topologi Bus dan Star, topologi Ring ini lebih complex akan tetapi menawarkan feature yang menarik. Node berkomunikasi dengan formasi Ring, dengan setiap node berkomunikasi langsung hanya dengan upstream dan downstream tetangganya saja.
Gambar berikut menunjukkan topologi Ring. Sebenarnya topologi Ring ini di implementasikan secara fisik seperti topologi Star.
Ring topologi LAN
Pada topologi Ring, akses kepada jaringan dikendalikan melalui sebuah Token yang melewati dari node ke node dengan mekanisme arbitrasi (juri). Setiap node mengambil gilirannya dengan mengklaim Token saat Token melewati dari tetangga ke tetangganya, dan saat node mengambil Token, mengambil gilirannya dan mengirim Token kedalam ring. Sebuah data packet di kirim dari node ke node berikutnya sampai ke node tujuan. Setelah node tujuan menerima packet, ia memodifikasi paket untuk menstempel bahwa paket diterima dan dikirim kembali ke dalam ring. Akhirnya paket menyelesaikan berkeliling kedalam ring dan node yang mengirim menerima kembali Token tersebut dan memberikan catatan kalau paket sudah terkirim sempurna. Jika node pengirim sudah selesai, kemudian ia akan melepas Token ke tetangganya dan proses berulang lagi.
Topologi Ring ini khususnya dipakai pada jaringan Token-ring
Pro:
  • Tidak diperlukan mekanisme collision detection, sehingga Topologi ring memberikan bandwidth maksimal.
  • Troubleshooting lebih mudah karena setia node hanya mengetahui dan berinteraksi dari kedua sisi tetangganya saja.
Cons:
  • Firmware untuk memelihara Ring adalah sangat complex dan harus ada pada setiap Card jaringan yang ikut berpartisipasi dalam jaringan
  • Implementasi Ring adalah sangat mahal dan hampir semua jaringan LAN sekarang ini hampir semuanya memakai jaringan Ethernet karena lebih murah dan gampang didapat dipasaran.
Mesh Topology
Topologi LAN lainnya adalah topologi Mesh yang merupakan suatu hubungan satu sama lain diantara beberapa node. Umumnya, suatu topologi mesh dimaksudkan untuk keperluan redundancy. Setiap jaringan kampus harus menerapkan suatu topologi mesh untuk mencapai tingkat redundancy dan fault tolerance yang merupakan tuntutan bisnis dari jaringan data mereka.Ada dua jenis mesh yaitu full mesh dan partial mesh topologi. Full mesh – setiap node saling berhubungan satu sama lain dengan dedikasi line tersendiri sementara partial seperti namanya hanya sebagian saja mempunyai jalur menurut kebutuhan.
Gambar berikut menunjukkan topologi Mesh secara umum, setiap piranti / node mempunyai koneksi ke setiap piranti lainnya pada jaringan.
Topology Mesh LAN
Pros:
  • Partial mesh dirancang untuk memberikan redundancy dimana memang diperlukan saja.
Cons:
  • Full mesh adalah sangat tidak praktis terkecuali untuk jaringan yang skalanya kecil saja.
  • Biaya implementasi full mesh adalah sangat mahal sekali karena bersifat redundancy untuk keperluan fault tolerance.

Hybrid Topologies

Pada environment yang besar, anda bisa mengimplementasikan banyak switches satu sama lain untuk membuat jaringan LAN yang besar agar bisa mendukung banyak node. Topologi hybrid ini menggabungkan topologi-topologi diatas bersama untuk membentuk tiga topologi hybrid yang popular: Tree, Hyrarchical star, dan star wireless.
Tree Hybrid Topology
Gambar dibawah menunjukkan kombinasi topologi: Star topologi dikombinasikan dengan topologi bus.
Hybrid tree topology LAN
Pro:
  • Suatu komputer yang gagal tidak akan menyebabkan kegagalan semua system jaringan.
  • Jika satu switch tidak berfungsi, ia akan hanya tidak berfungsi pada jaringan pada switch itu saja, sementara komputer lainnya pada switch yang lain masih bisa berkomunikasi secara normal.
Cons:
  • Jika ada masalah pada backbone, maka setiap group switch hanya bisa berkomunikasi pada segmen-segmen switch saja.
Hierarchical Star Topology
Untuk jaringan yang besar anda bisa melakukan konfigurasi dalam topologi hierarchical star seperti tampak dari gambar berikut ini.
Hirarchical star topology LAN
Pros:
  • Bisa diimplementasikan pada jaringan yang luas.
  • Switches bisa dikonfigurasikan secara redundancy untuk menghindari satu kegagalan tunggal uplink.
Cons:
  • Ada batasan ukuran besarnya jaringan seperti design IP address dan juga issue masalah timing jika tanpa memperkenalkan technologi routing.
Star Wireless
Teknologi wireless telah banyak menjelma kesemua jaringan sekarang ini dan memakai topologi hybrid. User perlu berada dalam jangkauan wireless roaming untuk bisa berpartisipasi dalam jaringan wireless. Lihat juga jaringan wireless.
Topologi star perlu dibangun untuk menggabungkan banyak access point tersebar seantero bangunan untuk menjamin cakupan wireless kesemua node yang berpartisipasi dalam jaringan. Mengingat jaringan wireless terus berevolusi, begitu juga topologi yang mendukungnya terus berkembang seiring dengan temuan-temuan teknologi baru.
sumber: www.sysneta.com

Kabel bawah laut

Kabel bawah laut
Kabel komunikasi bawah laut adalah kabel yang diletakkan di bawah laut untuk menghubungkan telekomunikasi antar negara-negara.
Komunikasi kabel bawah laut pertama membawa data telegrafi. Generasi berikutnya membawa komunikasi telepon, dan kemudian data komunikasi. Seluruh kabel modern menggunakan teknologi optik fiber untuuk membawa data digital, yang kemudian juga untuk membawa data telepon, internet, dan juga data pribadi.
Operator telekomunikasi di Indonesia pada era 1990-an sudah menggunakan kabel laut untuk menghubungkan pulau-pulau di Nusantara. Penggunaan kabel laut serat optik memiliki banyak keuntungan dibandingkan menggunakan Digital Micro wave (Radio Terrestrial) yang memiliki keterbatasan pada bandwidth, sehingga trend kedepan penggunaan kabel serat optik akan semakin banyak baik di darat maupun di laut. Penggelaran kabel laut dilakukan oleh kapal kabel (Cableship) yang dirancang khusus untuk menggelar kabel laut, Cableship memiliki keistimewaan, karena tidak dapat menggelar pada lokasi air dangkal, sehingga untuk area air dangkal (Shore End) biasanya menggunakan Barge Cable, yang mampu sampai pada ke dalam air 1 meter.
Sejak 2003, kabel bawah laut telah menghubungkan seluruh benua dunia kecuali Antarktika.